
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN β Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Sosial terus berjibaku dalam menangani persoalan sosial yang kembali mencuat, yakni keberadaan kelompok anak punk dan pengemis jalanan yang mulai marak di sejumlah titik strategis kota. Meski telah dilakukan berbagai upaya pemulangan dan pembinaan, kenyataannya kelompok ini kembali muncul dan mengganggu kenyamanan publik.
Wali Kota Palangka Raya melalui Kepala Dinas Sosial, Riduan, menyampaikan bahwa upaya penertiban terhadap kelompok ini telah dilakukan secara berulang dan sistematis, termasuk memulangkan mereka ke daerah asal dengan difasilitasi biaya transportasi. Namun, sebagian dari mereka tetap kembali ke Palangka Raya hanya dalam hitungan hari.
βKami sudah kumpulkan, beri pengarahan, bahkan kami ongkosi mereka pulang. Tapi baru seminggu, mereka muncul lagi. Kadang kami juga kewalahan karena tempat tinggalnya pun berpindah-pindah,β ujar Riduan, Rabu (28/5/2025).
Ia mengungkapkan, sebagian besar anak punk yang terjaring razia berasal dari luar kota, seperti Pangkalan Bun, Banjarbaru, bahkan dari Pulau Jawa. Mereka sering mengaku hanya singgah, namun faktanya kembali menetap dan beraktivitas seperti mengamen atau mengganggu kenyamanan warga.
Yang mengejutkan, beberapa dari mereka bahkan telah membentuk keluarga dan tinggal secara permanen di barak-barak di kawasan tertentu di Palangka Raya.
βKami pernah cek langsung ke lokasi tempat tinggal mereka. Ternyata ada yang sudah menikah dan punya anak. Mereka tinggal bersama keluarga tapi masih melakukan aktivitas yang sama, seperti ngamen dan mabuk-mabukan,β jelasnya.
Riduan menegaskan bahwa Pemko Palangka Raya sebenarnya sangat terbuka untuk memberikan fasilitasi kerja kepada kelompok ini, selama mereka memiliki kemauan untuk berubah dan tidak mengganggu ruang publik.
βKalau mereka mau kerja benar, kami bantu. Kami carikan pekerjaan seperti buruh bangunan atau kerja serabutan. Tapi jangan bikin risih orang di jalan, jangan mabuk atau ngamen sembarangan,β tegasnya.
Lebih jauh, Dinas Sosial juga tengah menggencarkan edukasi kepada masyarakat agar tidak sembarangan memberikan uang kepada pengamen dan pengemis jalanan, khususnya di sekitar area lampu lalu lintas. Menurutnya, pemberian uang secara langsung justru memperkuat keberadaan kelompok tersebut.
βKami akan pasang spanduk imbauan di semua lampu merah. Kalau masyarakat terus memberi, mereka akan datang lagi. Ini soal kebiasaan yang juga harus dibenahi,β ungkap Riduan.
Selain anak punk, fenomena badut jalanan juga menjadi sorotan. Meskipun pernah ditertibkan, keberadaan mereka kembali bermunculan di lokasi-lokasi berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa persoalan sosial seperti ini memerlukan pendekatan yang lebih menyeluruh dan kolaboratif.
Dinas Sosial berharap dengan dukungan penuh dari masyarakat, sinergi bersama Satpol PP, dan komitmen seluruh perangkat daerah, wajah Kota Palangka Raya dapat tetap bersih, tertib, dan nyaman sebagai kota yang ramah dan modern.
βPenanganan ini tidak bisa hanya kami sendiri. Butuh keterlibatan masyarakat juga. Kalau kita bisa kerja sama, persoalan ini bisa kita selesaikan secara bertahap,β pungkasnya.